Tips dan Trik Ciamik Mengatur Asupan Gizi Saat Berpuasa
Bulan Ramadhan yang ditunggu datang lagi, saatnya umat
muslim di seluruh dunia menjalankah ibadah puasa yang merupakan rukun islam
ke-3. Tidak hanya persiapan mental dan spiritual serta niat yang suci untuk mengharapkan
ridho Allah SWT, ibadah puasa juga harus didukung dengan persiapan fisik. Menjaga
tubuh tetap segar dan bugar selama puasa adalah salah satu hal yang krusial
dilakukan agar kita bisa tetap beraktivitas dengan aktif meski tidak ada
makanan dan minuman yang masuk ke tubuh selama lebih dari 12 jam.
Tentu kita ingat bahwa selain dikenal sebagai bulan ibadah,
Ramadhan juga merupakan bulan yang bersejarah bagi umat Islam. Banyak cerita
kemenangan dan peristiwa besar ditorehkan pada bulan ini, misalnya Perang Badar
dan Fathu Makkah (Penaklukkan Kota Mekkah). Bahkan Perang Salib III yang
dipimpin oleh Shalahuddin al-Ayyubi juga berhasil memperoleh kemenangan di
Jerusalem pada Ramadhan tahun 1187 M. Dari kisah-kisah hebat tersebut kita bisa
belajar bahwa tanpa pertolongan Allah SWT dan jiwa raga yang kuat, tentulah
pasukan Muslim yang sedang berperang dalam keadaan berpuasa tidak dapat menang
melawan kaum Musyrik.
Karena itulah, tubuh yang cenderung lemas selama berpuasa
tidak boleh dijadikan alasan untuk kita bermalas-malasan dalam bekerja,
belajar, atau melakukan kegiatan bermanfaat lainnya. Sebaliknya, kita tetap
bisa berprestasi, aktif, dan produktif selama Ramadhan dengan satu catatan:
berpuasa dengan cara yang benar. Bagaimana caranya? Ternyata cukup mudah: sahur
dengan makanan bergizi, berbuka secukupnya, serta beraktivitas dengan teratur.
Nah, lalu bagaimana kita sebaiknya mengatur asupan gizi
selama berpuasa? Berikut tips
dan trik agar tetap sehat dan bersemangat selama Ramadhan dari dr. Amelya
Augusthina Ayu Sari, M.Kes, Sp.G.K, dokter ahli gizi dari Fakultas Kedokteran
UNS.
1. Berbuka dan sahur dengan wajar
Salah satu salah kaprah dalam berpuasa yang
kerap dilakukan orang adalah berbuka dengan segalanya, namun sahur ala
kadarnya. Artinya, banyak yang lebih mementingkan asupan untuk berbuka, tetapi
mengabaikan apa yang mereka makan untuk sahur. Padahal, apa yang kita konsumsi
baik selama berbuka maupun sahur sama pentingnya untuk tubuh selama berpuasa.
Menurut Dokter Amelya, menu sahur haruslah baik dan seimbang, karena akan
digunakan untuk beraktivitas seharian.
2. Komposisi makanan yang dianjurkan
Ciri menu berbuka dan sahur yang baik
adalah tidak berat sebelah. Artinya, kita harus memperhatikan kebutuhan
karbohidrat, protein, dan mineral yang diperlukan oleh tubuh untuk
beraktivitas. Dokter Amelya menjabarkan bahwa makanan dalam piring kita harus
terdiri dari tiga hal. Pertama, ¼ bagian dari makanan kita harus dialokasikan
untuk karbohidrat, misalnya nasi, singkong, mie, jagung, kentang atau pasta.
Kemudian, ¼ bagian untuk lauk yang mengandung protein, misalnya telur, ayam,
daging, udang, dan kacang-kacangan seperti tempe atau tahu. Sementara itu, ½ bagian
sisanya adalah kombinasi dari sayur dan buah.
3. Urutan makan terbaik
Selama berpuasa, jam makan kita dibatasi
hanya dari saat berbuka di kala Maghrib hingga sebelum adzan Subuh. Oleh karena
itu, kita harus pandai-pandai mengatur asupan nutrisi. Ketika berbuka, Dokter
Amelya menganjurkan mengonsumsi makanan atau minuman yang berbentuk cairan,
seperti air putih, teh, jus, atau sup. Hal ini dikarenakan cairan tubuh
berkurang drastis selama berpuasa, sehingga kita harus segera menggantinya saat
berbuka. Setelah membatalkan puasa, kita bisa makan snack ringan yang manis
agar cepat mengisi energi seperti kurma dengan jumlah ganjil seperti
disunnahkan, kolak pisang, atau lainnya. Makanan utama seperti nasi lebih baik
dikonsumsi setelah menunaikan sholat Maghrib. Kemudian, setelah sholat Tarawih,
kita boleh mengonsumsi snack ringan lagi.
4. Strategi agar tidak cepat lapar
Beberapa hal yang patut diperhatikan selama
berpuasa adalah minum minimal 8 gelas air sehari agar tidak dehidrasi, tidak
makan terlalu asin atau pedas, serta tidak terlalu banyak mengonsumsi gula atau
pemanis buatan. Salah satu penyebab tubuh cepat lapar dan kurang berenergi
adalah kurangnya asupan gula selama berpuasa. Untuk menyiasatinya, kita
sebaiknya memperbanyak asupan serat yang memiliki sifat slow release sehingga lebih lama dicerna di lambung. Di antara
bahan makanan yang mengandung serat tinggi adalah jagung, nasi merah, oats,
apel, pir, kiwi, dan pepaya. Kita juga bisa mencampur beras dengan agar-agar plain (tanpa rasa) sehingga nasi lebih pulen
dan berserat.
Selain memperhatikan menu makanan dan minuman, Dokter Amelya
menuturkan bahwa salah satu kunci meningkatkan performa saat puasa adalah
merencanakan target selama Ramadhan. Dengan menyusun agenda serta target
capaian amal yang ingin diraih, maka manajemen waktu kita akan lebih teratur
dan terarah. Ibadah terurus, aktivitas jalan terus! Sudah siap? (NH)
0 Response to "Tips dan Trik Ciamik Mengatur Asupan Gizi Saat Berpuasa"
Posting Komentar